BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Keajaiban
Al Quran dilihat dari sisi kandungannya telah banyak ditulis dan diketahui,
tetapi keajaiban dilihat dari bagaimana Al Quran ditulis/disusun mungkin belum
banyak yang mengetahui. Orang-orang non-muslim khususnya kaum orientalis barat
sering menuduh bahwa Al Qur’an adalah buatan Muhammad. Padahal kalau kita baca
Al Qur’an ada ayat yang menyatakan tantangan kepada orang-orang kafir khususnya
untuk membuat buku/kitab seperti Al Quran dimana hal ini tidak mungkin akan
dapat dilakukannya meskipun jin dan manusia bersatu padu membuatnya.
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Alqur’an
merupakan wahyu Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, dirinya
sendiri dan lingkungan (fisik, sosial, budaya) merupakan petunjuk etika,
kebijaksanaan dan dapat menjadi grand theory.
Suatu
hal dikatakan valid jika ada bukti nyata, dan pembuktian merupakan sebuah
prosedur yang dibentuk untuk membuktikan suatu realitas yang tak terlihat
melalui sebuah proses deduksi dan konklusi yang hasil akhirnya dapat diterima
oleh semua pihak. Dengan dasar tersebut, Pemakalah mencoba untuk membawa
pendengar makalah pada suatu kesimpulan bahwa meliahat sebuah rahasia di balik inisial ALIF LAM MIM dalam alqur’an,
merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an adalah benar-benar firman Allah dan bukan
buatan Nabi Muhammad.
TUJUAN PENULISAN
Tulisan
singkat ini bertujuan untuk menyajikan beberapa keajaiban Al Qur’an dilihat
dari rahasia di balik inisial ALIF LAM MIM dalam alqur’an, dan sekaligus secara
tidak langsung juga untuk menyangkal tuduhan tersebut, dimana Muhammad sebagai
manusia biasa tidak mungkin dapat melakukan atau menciptakan sebuah Al
Qur’an. Pandangan sains secara konvensional menempatkan matematika sebagai
suatu yang prinsipil dari sebuah cabang pengetahuan dimana alasan dikedepankan,
emosi tidak dilibatkan, kepastian menjadi hal yang ingin diketahui, dan kebenaran
hari ini merupakan kebenaran untuk selamanya. Dalam masalah agama, ilmuan
memandang bahwa semua agama sama, karena semua agama sama-sama tidak mampu
memverifikasi atau menjustifikasi kebenaran melalui pembuktian yang dapat
diterima oleh logika.
METODE PENULISAN
Dalam penyelesaian penulisan Rahasia di balik inisial ALIF LAM MIM
di dalam Alqur’an penulis mengambil data dengan melakukan library research
yaitu study kepustakaan dengan mengoleksi buku-buku yang berkenaan dengan
Rahasia di balik inisial Alif-lam-Mim
Pengertian Awalan Huruf di
sini merujuk pada susunan huruf-huruf yang mengawali sejumlah surat dalam Al-Qur’an, misalnya “Alif-Lam-Mim”, “Alif-Lam-Ra’”, dan
sebagainya. Dalam Al-Qur’an jumlah surat yang
diawali atau mengandung Awalan Huruf ada sebanyak 29 surat. Jumlah surat dalam Al-Qur’an yang memuat
inisial “Alif-Lam-Mim” sebanyak 6 surat. Inisial pertama yang muncul
di Al Qur’an adalah ‘Alif Lam Mim” yang merupakan ayat pertama
dari Surat Al-Baqarah
Ayat kedua setelah ayat pembuka ini Allah menyatakan bahwa Kitab
ini (AlQur’an) tidak mengandung keragu-raguan dan merupakan petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa. Firman Allah yang artinya “Alif Lam Mim; itulah
Kitab yang didalamanya tidak ada keragu-raguan; merupakan petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa (QS Al Baqarah 1-2)”.
Surat terakhir yang memuat inisial “Alif-Lam-Mim” adalah Surat
As-Sajdah.Dalam surat ini kita juga akan temukan bahwa ayat yang
mengikuti inisial tersebut mengkonfirmasi kembali tentang kepastian tentang
Kitab Suci Al-Qur’an dan kitab suci ini diturunkan dari Allah. Allah
berfirman “Kitab yang diturunkan yang di dalamnya tidak ada keragu-raguan,
dari Tuhan semesta alam”. Jadi Allah selalu mengkonfirmasi bahwa tidak ada
keragu-raguan tentang Al Qur’an.
PEMBAHASAN
1. Distribusi huruf-huruf
spesial dalam “Alif-Lam-Mim” yang menakjubkan
Jika kita tuliskan QS Al Baqarah ayat 2 yang mengikuti ayat
pertama “Alif Lam Mim” seperti yang
tertulis dalam Al Qur’an dan dibawah setiap kata dalam ayat
tersebut dituliskan jumlah huruf-huruf inisial dari “Alif Lam Mim” yang ada
pada setiap kata di ayat tersebut tersebut, maka dapat kita lihat sebagai
berikut:
"Kitab yang di dalamnya tidak ada keragu-raguan. Sebagai petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa”
ذَلِكَ الْكِتَبُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
3 0 0 0 2 2 1
Kemudian kita susun
angka-angka tersebut menjadi sebuah angka 3000221. Angka ini memiliki hubungan
dengan angka 7 karena angka tersebut merupakan angka dengan kelipatan 7. Jika
kita bagi angka tersebut dengan 7 maka akan kita dapatkan sebuah bilangan
bulat.
3000221 = 7 x 428603
Bagaimana dengan distribusi huruf-huruf tersebut
pada surat terakhir (Surat As-Sajdah) yang diawali dengan inisial
yang sama (Alif Lam Mim)? Dengan cara yang sama seperti sebelumnya, marilah
kita tuliskan ayat yang mengikuti inisial “Alif Lam Mim” pada Surat As Sajdah,
dan kita hitung jumlah huruf-huruf “Alif Lam Mim” yang ada pada setiap
kata dalam ayat tersebut, maka kita peroleh hasil seperti dibawah
“Kitab yang diturunkan yang di dalamnya tidak ada keragu-raguan, dari Tuhan
semesta alam”
تَنْزِيلُ الْكِتَبِ لا رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَلَمِينَ
4 0 1 0 0 2 2 1
Dari susunan hurf tersebut dapat kit abaca angka 40100221, yang mewakili distribusi
huruf dalam inisial “Alif Lam Mim” dalam ayat
tersebut. Jika angka tersebut kita bagi dengan 7 maka akan kita dapat bilangan
bulat. Dengan kata lain bilangan yang diperoleh tersebut merupakan bilangan
dengan kelipatan 7
40100221 = 7 x 5728603
Distribusi kata-kata
yang menakjubkan
Jika pada bahasan di atas kita analisis berdasarkan jumlah
huruf-huruf inisial “Alif Lam Mim” yang ada pada setiap kata, bagaimana jika
kita analisis dengan cara lain yaitu “jika sebuah kata memuat salah satu
huruf spesial maka kita beri kode 1, dan jika kata yang tidak memuat huruf
spesial diberi kode 0”? Bagi yang pernah belajar matematika atau statistika,
sering kita jumpai sebuah fungsi yang didasarkan pada nilai 1 dan 0. Secara
matematis, pernyataan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Berdasarkan prinsip dari fungsi matematis tersebut, marilah kita
coba terhadap kedua ayat di atas, apakah masih mengikuti pola yang
sama, dalam arti akan diperoleh bilangan dengan kelipatan 7?
1, jika sebuah kata
memuat paling tidak satu huruf spesial dalam inisial
|
0, jika
sebuah kata tidak memuat salah satu huruf spesial dalam inisial
|
Kembali kita tuliskan kedua ayat tersebut di atas sebagai berikut. Untuk
Surat Al-Baqarah:
ذَلِكَ الْكِتَبُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
1 0 0 0 1 1 1
Dari susunan angka-angka tersebut kita dapatkan bilangan 1000111, dan
bilangan ini merupakan bilangan dengan kelipatan 7
1000111 = 7 x 142873
Hal yang sama kita
temukan untuk ayat pada Surat As-Sajdah:
تَنْزِيلُ الْكِتَبِ لَا رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَلَمِينَ
1 0 1 0 0 1 1 1
Kita dapatkan angka 10100111 yang juga merupakan bilangan dengan kelipatan 7!
Kita dapatkan angka 10100111 yang juga merupakan bilangan dengan kelipatan 7!
10100111 = 7 x 1442873
Tidakkah kita telah melihat distribusi huruf-huruf dan kata-kata yang
begitu menakjubkan yang didasarkan pada bilangan 7! Apakah mungkin hal ini
sebagai suatu yang kebetulan (by chance or random)?
2. Hubungan harmonis antara surat Al-Baqarah
dan As-Sajdah yang menakjubkan
Keajaiban Al-Qur’an yang bersifat
numerik/matematik dalam kaitannya dengan kedua ayat di atas tidak
berhenti pada pola di atas, tetapi bahkan pada hubungan antara kedua ayat
tersebut. Itulah sebabnya Allah nyatakan bahwa Al-Qur’anadalah kitab yang
sempurna, baik ditinjau dari isi maupun desain/struktur penulisannya.
Hubungan antara kedua ayat di atas, misalnya dilihat sebagai berikut. Jika
kita hitung jumlah huruf yang merangkai ayat pertama (QS Al-Baqarah
Ayat 2) dan ayat kedua (QS As-Sajda Ayat 2), kita dapatkan masing-masing
sebanyak 26 dan 29 huruf.Yang menakjubkan adalah kedua angka tersebut kalau
digabungkan berhubungan dengan angka 7. Jika kita susun keduanya sebagai
berikut dengan berdampingan satu sama lain:
Ayat Kedua (QS
As-Sajdah Ayat 2) Ayat Pertama (QS Al Baqarah
Ayat 2) 29 26
didapat bilangan 2926
yang merupakan kelipatan dari 7: 2926 = 7 x 418
Apakah hubungan yang begitu harmonis berhenti di sini? Ternyata tidak. Lihat
pola hubungan berikutnya : Pada ayat pertama (QS Al-Baqarah Ayat 2)
diperoleh bahwa jumlah kata yang memuat salah satu huruf pada inisial Alif Lam
Mim ada 4 kata, dan jumlah huruf dalam Inisial Alif Lam Mim pada ayat
tersebut sebanyak 8 atau dua kali lipat (lihat distribusi huruf di
halaman sebelumnya). Hal yang menakjubkan di sini adalah kedua angka tersebut
memiliki hubungan yang erat dan berkaitan dengan angka 7.
Jumlah kata yang memuat salah satu huruf
dalam inisial "ALM" = 4
Jumlah seluruh huruf dari “ALM” pada ayat tersebut = 8
dan diperoleh angka 84
yang merupakan sebuah bilangan dengan kelipatan 7:
84 = 7 x 12 (Catat: angka 12 = 8 + 4)
Selanjutnya pada ayat kedua dalam bahasan ini (QS
As-Sajdah Ayat 2) juga ditemukan hal atau pola yang sama. Pada ayat kedua
jumlah kata yang memuat “Alif Lam Mim” ada 5 kata, dan jumlah huruf “Alif Lam
Mim” pada ayat tersebut sebanyak 10 huruf atau dua kali lipat.
Lihat pola menarik berikut yang sama seperti di atas:
Jumlah kata yang memuat salah satu huruf
dalam inisial "ALM" = 5
Jumlah seluruh huruf dari “ALM” pada ayat tersebut = 10
jika kedua angka digabung diperoleh angka 105 yang merupakan bilangan dengan
kelipatan 7:
105= 7 x 15 (Catat:
angka 15 = 10 + 5)
Apakah anda masih menyangka semua ini hanya kebetulan? Lihat lagi bukti
hasil dari kedua operasi matematis di atas, pada halaman selanjutnya.
Operasi matematika pertama menghasilkan bilangan bulat 12, sedangkan
operasi matematik kedua menghasilkan bilangan bulat 15. Dan hasil dari operasi
matematik di atas juga saling berhubungan; 15 dituliskan setelah 12 diperoleh
angka 1512, yang merupakan bilangan kelipatan 7:
1512 = 7 x 216
Angka terakhir dari hasil tersebut yaitu 216, yang langsung berhubungan
dengan jumlah seluruh surah dalam Al-Qur’an yang
memuat inisial “Alif Alm Mim”, yaitu sebanyak 6:
216 = 6 x 6 x 6
Mengapa inisial “Alif
Lam Mim” diulang 6 kali dalam Al-Qur’an?
Dalam Al-Qur’an inisial ‘Alif Lam Mim” diulang sebanyak 6
kali yang menempati 6 surah. Pertanyaan yang mungkin juga muncul, mengapa Allah
memilih beberapa surah untuk diawali dengan huruf-huruf “Alif Lam Mim”? Apakah
ada struktur yang dibangun oleh Allah pada penempatan “Alif Lam Mim” sebagai
permulaan di ke-6surat tersebut yang didasarkan pada bilangan 7?
Mengapa pemilihan mencakup beberapa surah yang panjang dan beberapa
surah yang pendek? Mengapa memilih 4 surah makiyyah (yang diturunkan di Mekah
yaitu Al-Ankabut, Ar-Rum, Luqman, As-Sajdah) dan 2 surah madaniyah
(diturunkan di Madinah yaitu Al-Baqarah da Ali Imran)? Semua pertanyaan
itu berkaitan dengan disain matematis Al-Qur’an yang telah ditetapkan
oleh Allah. Berikut adalah jawabanya!
Pertama:
Mengapa Allah menempatkan ayat “Alif Lam Mim” pada ayat pertama di
semua surah yang mengandung inisial tersebut? Jawabannya tidak lain adalah
sebagai bagian dari desain matematis yang didasarkan pada bilangan 7. Jika kita
susun bilangan 1 sebanyak 6 kali (ada 6 surah), maka akan kita dapatkan sebuah
bilangan kelipatan 7:
Nama Surah
|
Nomor ayat
“Alif Lam Mim”
|
Surah Al-Baqarah
|
1
|
Ali Imran
|
1
|
Al-Ankabut
|
1
|
Ar-Rum
|
1
|
Luqman
|
1
|
As-Sajdah
|
1
|
Diperoleh bilangan
111111 yang merupakan sebuah bilangan kelipatan 7:
111111 = 7 x 15873
Kedua:
Kedua:
Seluruh
surah dalam Al-Qur’an yang yang diawali dengan INISIAL ada
sebanyak 29. Jika kita urutkan ke-29 surah tersebut dari 1 s/d 29, kita
dapatkan surah yang diawali dengan “Alif Lam Mim” menempati nomor urut yang
telah ditentukan oleh Allah akan menghasilkan sebuah bilangan dengan kelipatan
7:
Surah yang diawali
“Alif Lam Mim”
|
Nomor urut
surah dalam deretan
|
Surah Al-Baqarah
|
1
|
Ali Imran
|
2
|
Al-Ankabut
|
15
|
Ar-Rum
|
16
|
Luqman
|
17
|
As-Sajdah
|
18
|
Dari susunan di atas
diperoleh bilangan 1817161521 yang merupakan bilangan kelipatan 7:
18 17 16 15 2 1 = 7 x 7
x 7 x 5297847
Bahkan angka terakhir yaitu 5297847 terdiri dari 7 digit
dan kalau dijumlahkan setiap angka yang membentuk bilangan tersebut akan
menghasilkan sebuah bilangan kelipatan 7:
5 + 2 + 9 + 7 + 8 + 4 +
7 = 42 = 7 x 6
Perhatikan angka
terakhir adalah 6, dan jangan lupa bahwa surah-surah yang diawali dengan “Alif
Lam Mim” ada 6
Ketiga:
Dua surah dari 6 surah yang diawali dengan INISIAL “Alif Lam Mim” turun
kepada Nabi Muhammad SAW di Madinah yaitu Al-Baqarah dan Ali
Imran. Dalam urutan surah-surah berinisial (lihat table di
atas), kedua surah madaniyah tersebut menempati urutan masing-masing 1 dan 2.
Kedua angka tersebut menghasilkan angka 21, sebuah bilangan kelipatan 7:
21 = 7 x 3
Selanjutnya bagaimana dengan 4 surah yang lain yang turun di Mekah dengan
inisial yang sama (Alif Lam Mim)? Dari Tabel di atas (fakta kedua), keempat
surah tersebut masing-masing menempati posisi 15, 16, 17, dan 18. Jika kita
susun bilangan-bilangan tersebut dari urutan terbesar ke kecil diperoleh
bilangan dengan kelipatan 7:
18 17 16 15 = 7 x
2595945
Keajaiban tidak sampai di sini. Dari ke-6 surah berinisial “Alif Lam Mim”
tersebut kita kelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu Kelompok I dengan dua surah
yang merupakan surah madaniyah (Al Baqarah dan Ali Imran) dan
Kelompok II dengan 4 surah yang turun di Mekah (Al-Ankabut, Ar-Rum,
Luqman, As-Sajdah). Jika kita susun, kita dapatkan hal yang mengejutkan:
Kelompok I 2
Kelompok II 4
Dan 42 adalah bilangan dengan kelipatan 7:
42 = 7 x 6
Dan 6 adalah
jumlah dari seluruh surah berinisial “Alif Lam Mim” dalam Al-Qur’an.
Keempat:
Keempat:
Sekarang kita coba dengan jumlah ayat yang ada pada setiap surah yang
diawali inisial “Alif-Lam-Mim”, dan kita tuliskan sebagai berikut:
Al-Baqarah = 286
Ali Imran = 200
Al-Ankabut = 69
Ar-Rum = 60
Luqman = 34
As-Sajdah = 30
Angka-angka tersebut kita susun sedemikian sehingga kita peroleh bilangan
yang panjang dan merupakan bilangan kelipatan 7:
30 34 60 69 200 286 = 7
x 4335152742898
Jika kita jumlahkan
bilangan (jumlah ayat) dari keenam surah di
atas, kita juga akan dapatkan sebuah bilangan kelipatan 7!
30 + 34 + 60 + 69 + 200
+ 286 = 679 = 7 x 97
Kemudian jika kita jumlahkan setiap digit yang ada pada bilangan-bilangan
jumlah surah di atas, maka kita juga akan memperoleh bilangan dengan kelipatan
7!!
3 + 0 + 3 + 4 + 6 + 0 +
6 + 9 +2 + 0 + 0 + 2 + 8 + 6 = 49 = 7 x 7
Perlu dicatat bahwa operasi matematik yang telah kita lakukan di atas yang
berhenti pada dobel angka 7 memberikan penjelasan yang jelas tentang eksistensi
dari angka-angka yang menyusun baik ayat maupun surah dalam Al Qur’an dan
kita sebagai manusia tidak mungkin dapat menghasilkan koordinasi yang begitu
sempurna dari setiap bilangan yang melekat pada Al-Qur’an.
Kesimpulan
Beberapa inisial yang mengawali
beberapa surat dalam Al Qur’an telah lama menjadi
teka-teki yang oleh sebagian besar ahli tafsir hanya diberi penjelasan atau
tafsiran dengan “hanya Allah yang mengetahui”. Dan teka-teki tersebut kini
mulai terjawab dengan ditemukannya pola-pola matematis yang unik yang sekaligus
mencerminkan keajaiban Al Qur’an, yang sekaligus menjadi bukti
bahwa ALQur’an berasal dari Allah, bukan buatan Nabi Muhammad seperti
yang dituduhkan kalangan non-muslim, karena fenomena numerik/matematik yang
begitu teratur terjadi bukan sebagai suatu yang ‘kebetulan’, tetapi merupakan
sesuatu yang didisain.
Perlu dicatat bahwa penulisan sejumlah
kata-kata dalam Al-Qur’an yang benar yang mengikuti penulisan
sesuai aslinya sejak sahabat Nabi adalah seperti yang tertulis
pada dalam Al Qur’an yang umumnya diterbitkan di Timur
Tengah termasuk Arab Saudi. Misalnya kata “KITAAB” adalah tanpa huruf “ALIF” di
antara huruf “TA” dan “BA” hal yang sama juga pada penulisan banyak kata di “Al‘AALAMIIN”
yang ditulis tanpa “ALIF” antara huruf ’AIN dan huruf LAM.
(Dalam AlQur’an banyak kata-kata yang penulisannya seharusnya tidak
menggunakan huruf ALIF dalam bacaan panjang seperti INSAANA yang
ditulis tanpa ALIF antara huruf SIN dan NUN dan SHIRAATHA yang harus ditulis
tanpa alif antara huruf “RA” dan “THO”. Penulisan sejumlah
kata dalam Al-Qur’an yang tidak sesuai dengan aslinya
berimplikasi pada hilangnya keajaiban Al-Qur’an sekaligus menyimpang
dari keaslian Al-Qur’an, meskipun tidak berpengaruh pada arti atau makna.
(Catatan: banyak Al Qur’an cetakan
versi Indonesia menyalahi aturan yang ada dari apa yang ditulis pada
jaman sahabat)
DAFTAR
PUSTAKA
Alif sampayya. Abah salma, 2007,
keseimbangan matematika dalam alqur’an, republika, jakarta
Abdussakir, 2009, kajian integratif
matematika dan alqur’an, UIN Malang
Press, Malang
Al-Qur’an dan terjemahan, 2004
Departemen agama republik indonesia, jakatra
http://prayudi.wordpress.com/2012/10/10/golden-ratio/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar